Aktivis politik Libya Abdulmounem Hersha menyangkal spekulasi bahwa negaranya akan jatuh ke dalam perang saudara setelah revolusi rakyat melawan rezim Muammar Gaddafi.
"Semua orang Libya bersatu, tidak akan ada perang saudara. Hal ini (perang sipil) adalah propaganda Gaddafi untuk tetap berkuasa," kata Hersha dalam sebuah wawancara telepon dengan Press TV.
"Apa yang terjadi di Libya adalah perang yang dilakukan oleh Gaddafi terhadap rakyatnya sendiri," tambahnya.
Gaddafi menggunakan pasukan yang tidak proporsional melawan kekuatan revolusioner untuk tetap mengontrol ibukota, Tripoli, dan sekitarnya sementara demonstran terus mendorong pasukan Gaddafi ke arah barat untuk membebaskan seluruh negeri.
Sementara itu, PBB mengatakan lebih dari satu juta orang, termasuk para pengungsi yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Koordinator Bantuan PBB, Valerie Amos, mengatakan kebutuhan bantuan yang mendesak terjadi di Misratah di mana penduduk diserang oleh pasukan pemerintah selama akhir pekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar